Seperti yang dikutip dari kompas, "Wanita yang berusia pertengahan tiga puluhan untuk hamil dengan sehat memang bisa. Namun tidak bisa dipungkiri ada juga yang gagal hamil," kata Alyssa Dweck, dokter kebidanan dan kandungan dari New York. Hal ini diperkuat penelitian yang dilakukan American College of Obstetrics and Gynecology (ACOG). Riset dilakukan pada wanita yang melakukan transfer embrio. Hasil studi menunjukkan, 44,9 persen kelahiran terjadi pada wanita yang berusia lebih muda dari 35 tahun. Sedangkan wanita di usia 35-37 mendapat porsi 37,3 persen. Persentase lebih kecil diperoleh wanita berusia 38-40 tahun sebesar 26,6 persen. Urutan selanjutnya ditempati wanita usia 41-42 tahun dengan 15,2 persen. Porsi paling kecil ditempati wanita usia 43-44 dengan 6,7 persen. Ketika sel telur didapatkan dari donor wanita muda, sekitar 54 persen transfer menghasilkan kelahiran secara sehat, tak peduli berapa usia penerima. Dengan kata lain, sebenarnya sel telur menjadi lebih gampang rusak seiring dengan peningkatkan usia.
Gagalnya kehamilan pada wanita yang lebih tua juga diakibatkan oleh gangguan kesehatan yang berpengaruh pada kesuburan. Misalnya saja diabetes, obesitas, dan tekanan darah tinggi. Menurut Dweck, gangguan penyakit itu akan mempengaruhi kemampuan wanita mempertahankan dan membuat lingkungan rahim yang sesuai bagi janin.
Bila wanita masih ingin hamil walau usia sudah lebih dari 35 tahun, Dweck menyarankan untuk berkonsultasi dulu dengan dokter kandungan terpercaya. "Lakukan juga pemeriksaan untuk melihat kondisi tubuh. Sehingga diketahui apakah ibu benar-benar siap hamil dan melahirkan janinnya," katanya.
Setiap pasangan memang berbeda beda, ada yang mudah mendapatkan keturunan dan ada juga yang sulit. Untuk yang sulit mendapatkan keturunan sebaiknya perlu konsultasi pada ahlinya.
Klik Disini, Untuk Mendapatkan Solusi Cepat Hamil Dari Dokter Ahli Kandungan
Pesan Dari Dr Riyani SpOG: