Seperti yang dikutip dari media online kompas, dr. Budiarto dari Clinton Health Access Initiative (CHIA) menjelaskan, penyebab utama penularan HIV adalah karena banyaknya jumlah virus dalam darah. Oleh karena itu diperlukan pemberian obat untuk menekan jumlah virus. "Jadi kalau kita menekan jumlah virus dalam darah serendah mungkin, maka angka penularan tersebut juga sangat kecil," kata Budi dalam acara yang digelar Pusat Penelitian HIV dan AIDS Atma Jaya di @america, Pacific Place, Jakarta. Menurut Budi, yang paling penting adalah deteksi dini HIV pada ibu hamil. Semakin awal virus ditemukan, maka pengobatannya bisa menurunkan virus hingga kadar tidak terdeteksi. Sebab saat virus masih rendah risiko penularan pun akan semakin kecil. "Dalam kurun waktu 2 sampai 3 bulan saja angka penularan bisa turun sangat besar. Jadi temukan dan obati," terang dia.
Untuk melakukan deteksi secara dini, para ibu hamil diminta tidak malu menjalani tes HIV. Ia menjelaskan, seorang ibu hamil yang tidak mendapat obat, jarang kontrol, dan tidak melahirkan di rumah sakit, risiko penularan HIV ke bayinya mencapai 40 persen. Dengan demikian, masih ada 60 persen bayi yang tidak tertular dari ibu hamil yang terinfeksi HIV.
Bagaimana jika meminum obat secara rutin? Risiko penularan ke bayi juga akan semakin kecil. Seorang ibu juga bisa memberikan ASI kepada bayi tanpa perlu takut tertular virus. Jika rajin meminum ARV, risiko penularan virus dari seorang wanita maupun pria kepada pasangannya juga sangat kecil. "Kalau kita melihat uji coba pada manusia, jika diobati, ketika berhubungan seks tanpa kondom kemungkinan tertular 2 sampai 4 persen," jelas Budi.
Itulah tadi mengenai wanita yang takut hamil karena teriveksi HIV pada artikel yang berjudul Takut Hamil Karena Terkens HIV / AIDS, semoga bermanfaat.
Klik Disini, Untuk Mendapatkan Solusi Cepat Hamil Dari Dokter Ahli Kandungan
Pesan Dari Dr Riyani SpOG: