Seperti yang dikutip dari kompas, kista pada umumnya bersifat jinak, berukuran kecil, dan tidak berpengaruh pada kesuburan. Kista akan membahayakan manakala ukurannya sudah besar. Seseorang bisa saja hamil meski ada kista dalam indung telurnya. Lagi pula ovarium seorang perempuan ada sepasang. Jika salah satunya terganggu dan tidak berfungsi, maka ada satu lagi sehingga kehamilan masih dapat terjadi. "Yang lebih tepat, kista berukuran besar dapat mengganggu kehamilan, bukan kesuburannya," begitulah yang disampaikan dr. Caroline Tirtajasa, SpOG. Kista yang memiliki diameter lebih dari 5 cm dapat melintir pada saat terjadi kehamilan. Akibatnya, kista pecah dan menimbulkan nyeri sangat hebat.
Kista endometriosis mengganggu kesuburan karena secara mekanik dapat mengakibatkan perlengketan-perlengketan. Adanya perlengketan menyebabkan proses ovum pick-up (lepasnya sel telur yang sudah matang) sehingga sulit ditangkap fimbriea atau ujung tuba falopi. Akibatnya, pembuahan sulit terjadi. Selain itu, adanya kista endometriosis secara imunologis kesuburan juga terhambat karena timbulnya reaksi-reaksi kekebalan mengganggu fungsi sel telur, sperma, dan embrio secara alami. Jika dibiarkan, endometriosis akan semakin berat dan umumnya perempuan susah hamil. Hasil survey mengatakan ada 40% perempuan yang sulit hamil yang diketahui memiliki endometriosis pada rahimnya. Untuk itu perlu dilakukan operasi dengan cara laparoskopi. Setelah dilakukan operasi, 70% perempuan dengan endometriosis ringan yaitu stadium 1 dan 2 dapat hamil secara normal. Sebaliknya, endometriosis berat seperti stadium 3 dan 4 akan sulit untuk hamil secara alami meski telah diobati, kecuali dengan cara inseminasi buatan atau bayi tabung. Kista endometriosis juga dapat mengganggu kehidupan seksual karena akan timbul rasa nyeri pada saat berhubungan seksual.
Itulah tadi mengenai kista, dan kista perlu ditangani. Untuk itu perlunya berkonsultasi pada ahlinya.
Klik Disini, Untuk Mendapatkan Solusi Cepat Hamil Dari Dokter Ahli Kandungan
Pesan Dari Dr Riyani SpOG: